Pagi yang cerah, udara masih segar, belum tercemari napas para pemalas dan emisi gas buangan bermolekul berat dari kendaraan.
Penulis berkesempatan bertemu dengan Bapak H. Abu Hanifah, M.SI (Pak Abu) Ketua PCM Moyudan dan Bapak H. Muhammad Wazid, S.Ag, MA Ketua Majelis Litbang, saat riyadhoh (olahraga) bersama di tepi barat Sumbersari. Sejenak kami berbincang di pinggir jalan tentang Persyarikatan Muhammadiyah yang kita cintai.
Alhamdulillah, pagi itu bisa mendapatkan peta pikiran Pak Abu yang visioner.
Gagasan Pak Abu ini mirip dengan ide dan pikiran Prof. Dr. Din Syamsudin tentang revitalisasi jaringan Muhammadiyah. Hanya saja jika Prof Din Syamsudin banyak bicara tentang pengembangan jaringan Muhammadiyah skala internasional, Pak Abu lebih pada penguatan jaringan akar rumput yaitu menghidupkan Muhammadiyah tingkat ranting. Pak Abu tidak hanya bicara tentang kuantitas dengan target 7000 warga Muhammadiyah yang mempunyai kartu anggota, tetapi juga berbicara kualitas dengan hidupnya pengajian-pengajian tingkat ranting.
Support, monitor dan evaluasi ranting menjadi prioritas program tahun pertama, dengan dukungan majelis Litbang, lanjut Pak Abu.
Sementara Pak Wazid lebih banyak bicara tentang resources (sumber daya) warga Muhammadiyah yang cukup melimpah, sebagai modal untuk terus berkembang. Pertemuan kecil penuh makna. Mungkin ajang konsolidasi perlu lebih variasi, salah satunya olahraga bersama. Bung Karno pernah membuat pesta olahraga Ganevo untuk ajang konsolidasi negara-negara berkembang, untuk melawan hegemoni negara-negara besar.
Tak terasa setengah jam kami berbincang, saatnya melanjutkan lari pagi.
Semoga terus lahir sang Thummuhat para pemimpin yang memiliki ambisi terhadap perbaikan-perbaikan Ummat.
Wallahu a’lam
Penulis:
Edy Rohman