Tugas Besar Menghidupkan Ranting

Jebakan massa selalu mengandung dua perspektif, antara kerumunan atau barisan. Kerumunan adalah kumpulan massa (orang) yang tidak mempunyai ikatan ideologis, lebih cenderung tanpa bentuk, sedangkan barisan adalah kumpulan orang yang mempunyai kekuatan ideologis yang kuat. Banyaknya massa (baca:anggota) tidak selamanya menjadi sebuah kekuatan gerakan, bahkan jika tidak dikelola dengan baik, bisa menjebak menjadi kekuatan semu.


Kholid bin Walid, pernah dibujuk pengikutnya yang berjumlah besar untuk melakukan pemberontakan terhadap Khalifah Umar bin Khattab, yang sudah memberhentikan Kholid bin Walid dari jabatannya sebagai panglima pasukan perang agar tidak terjadi kultus individu. Namun Kholid bin Walid mengatakan selama masih ada Umar tidak ada pemberontakan. Kholid bin Walid tidak ingin banyaknya pengikut justru merusak reputasinya sebagai pejuang Islam.


Seorang khalifah pernah menguji kekuatan ulama yang mempunyai pengikut yang sangat besar di masa pemerintahannya, dengan cara menangkap ulama itu, sekaligus mengumumkan penangkapannya itu secara terbuka. Hanya ada satu orang pengikut ulama yang berani menerobos istana untuk membela ulama, dan satu orang lagi yang datang, namun hanya sampai di depan istana, karena kehilangan nyali. Sambil menoleh, sang ulama mengatakan itulah pengikutku sesungguhnya: seorang laki-laki dan sepotong laki-laki.


Tentu harapan kita, banyaknya anggota Muhammadiyah di Moyudan menjadi barisan yang menguatkan gerakan dakwah Muhammadiyah, bukan sekedar kerumunan. Semua gerakan peradaban di dunia pasti melalui fase-fase gerakan. Setidaknya ada tiga fase. Fase pertama: penguatan idiologi (keimanan), fase kedua: penguatan struktural (organisasi), dan fase ketiga: ekspansi (pengembangan).


Fase penguatan idiologi ( nilai-nilai kemuhammadiyahan) sudah terlampoi dengan baik, saatnya memasuki fase penguatan struktural. Salah satunya adalah memastikan Ranting Muhammadiyah di Moyudan hidup. Diperlukan monitoring bahkan intervensi dari PCM Moyuda agar aktifitas ranting berjalan dengan baik.

Peran Litbang PCM Moyudan sangat diperlukan dalam hal ini. Untuk itu Litbang bersama jajaran pimpinan cabang, akan mengadakan silaturahim dan monitoring tri wulan pertama ke seluruh ranting yang sudah dikukuhkan. Hasil dari monitoring tersebut akan dianalisis oleh tim untuk mengetahui apakah ranting sudah berjalan efektif atau belum. Masing-masing ranting akan mendapat predikat, yang akan di rekomendasikan baik kepada pimpinan cabang maupun pengurus ranting yang bersangkutan agar ditindaklanjuti. Waktu pelaksanaan monitoring setelah Idul Fitri 1446 H.


Masih ada waktu buat ranting untuk segera melakukan pertemuan, menyusun program, dan melaksanakan kegiatan.Harapannya, semua ranting di seluruh Moyudan hidup, sehingga Muhammadiyah Moyudan semakin siap menuju fase ketiga yaitu pengembangan amal-amal usahanya. (REDAKSI)

Scroll to Top