Admin

Ahad Wage, 14 September 2025 Majelis Tabligh PCM Moyudan kembali menggelarPengajian Hari Bermuhammadiyah yang rutin diadakan setiap Ahad Wage. Kali ini, pengajian berlangsung khidmat di Masjid At-Taqwa Jowahan, Kalurahan Sumberagung, Kapanewon Moyudan, dengan menghadirkan penceramah istimewa: Ustadz Drs. H. Djama’ah, M.A. bin Bukhori, Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kulon Progo sekaligus Penghulu Madya di KUA Sentolo. Dalam tausiyahnya, Ustadz Djama’ah mengangkat pesan mendalam dari Surat Al-Mu’minun ayat 99–100 dan Surat Yasin ayat 12, yang menegaskan bahwa manusia setelahwafat akan ingin kembali ke dunia untuk beramal sholeh. Namun, keinginan itu mustahilterwujud. Oleh karena itu, Ustadz Djama’ah menekankan pentingnya meninggalkan amaljariyah sebagai solusi terbaik agar pahala terus mengalir meski jasad telah tiada. “Amal pasif atau amal jariyah sangat dibutuhkan sebagai bentuk investasi akhirat. Tidak hanya amal aktif yang langsung dilakukan semasa hidup. Maka, Muhammadiyah menjadi teladan karena telah menghadirkan banyak amal usaha sekolah, rumah sakit, pantiasuhan, panti jompo yang merupakan monumen amal sholeh umat Islam,” ujar beliau. Pengajian yang dihadiri oleh warga Muhammadiyah se-PCM Moyudan ini tidakhanya menjadi ajang ibadah dan menambah ilmu, namun juga menjadi momentum memperkuat ghirah berjamaah dalam membangun amal sholeh yang berdampak luas. Majelis Tabligh PCM Moyudan berharap, kegiatan seperti ini mampu menggugahsemangat warga Muhammadiyah untuk terus berkontribusi dalam membangun peradabanIslam yang mencerahkan, melalui amal-amal nyata yang berpijak pada ajaran Al-Qur’an.

Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) yang ke 80 tahun yang bertemakan Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju sangat semarak diperingati di segala penjuru. Tak kalah meriahnya segenap keluarga besar SD Muhammadiyah Gamplong bersinergi dengan Paguyuban Orang Tua Wali Murid mengadakan Karnaval dengan mengambil tema Menjaga Persatuan, Menguatkan Bangsa. Pada kegiatan Karnaval kali ini, sekolah

Moyudan – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Moyudan terus berupaya memperkuatperan dakwah dan pelayanan masyarakat. Salah satu langkah strategis yang diambil adalahrencana pembangunan Gedung Dakwah Muhammadiyah Moyudan sebagai pusat kegiatanpersyarikatan. Untuk memastikan perencanaan pembangunan yang matang, PCM Moyudanmenggandeng Tim Pengabdian Dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan pemetaan topografi lahan calon gedung. Ketua tim dosen, Ani Hairani, menjelaskan bahwa pemetaan dilakukan menggunakan teknologi survei modern, seperti GPS geodetic, Total Station, dan foto udara menggunakan drone, sehingga hasilnya memiliki tingkat ketelitian tinggi. “Data yang kami kumpulkan mencakup unsur alam berupa sungai, kontur tanah dan unsur buatan manusia seperti jalan, rumah, dan bangunan eksisting. Pengukuran ini nantinya akan diproses hingga dituangkan dalam bentuk peta topografi yang siap digunakan sebagai acuan desain dan perencanaan pembangunan” ujarnya. Pada tanggal 8 Desember 2024, dilakukan penyerahan laporan hasil survey kepada panitia pembangunan Gedung Dakwah Muhammadiyah Moyudan. Ketua PCM Muhammadiyah Moyudan menyampaikan apresiasi atas kolaborasi ini. “Kerja sama ini menunjukkan sinergiyang baik antara dunia pendidikan dan masyarakat. Kami berharap, hasil pemetaan ini dapat mempercepat proses pembangunan gedung dakwah yang representatif untuk kemajuan persyarikatan di Moyudan,” ungkapnya. Kegiatan berlangsung dengan koordinasi yang solid antara tim proyek, PCM Moyudan, dan komite konstruksi. Semua tahap pekerjaan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien, menandai langkah awal yang penting menuju terwujudnya Gedung Dakwah Muhammadiyah Moyudan sebagai pusat penggerak dakwah, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan di wilayah ini. Harapannya, program pengabdian ini dapat berfungsi sebagai alat edukasi bagi masyarakat mengenai bagaimana metode pengukuran topografi yang benar dalam perencanaan pembangunan berkelanjutan berbasis data. Kerja sama ini juga diharapkan menjadi model kemitraan yang dapat direplikasi di wilayah lain untuk mendukung pembangunan berbasis data yang akurat dan partisipatif.